Pembangunan Rehabilitasi Embung Di Desa Sidodadi Kecamatan Lawang Mangkrak
Malang, Visioner Nusantara.Com__.
Sejak pertama dibangun, Rehabilitasi Embung di Desa Sidodadi, Kecamatan Lawang, Kabupaten Malang, sampai saat ini belum bisa difungsikan. Embung ini terlihat mangkrak sehingga dikeluhkan warga.
Nampak terlihat pada dinding embung. Kondisi ini diperparah dengan banyaknya semak belukar yang menutupi pagar-pagar embung. Hal ini tentunya membuat masyarakat sekitar merasa prihatin dan mereka menyayangkan embung yang seharusnya bisa dimanfaatkan untuk pertanian warga sekitar, justru mangkrak begitu saja.
"Ya kita sangat menyayangkan Embung di Desa kami sejak dibangun sampai saat ini belum bisa dipakai, padahal kebutuhan air untuk pertanian warga betul-betul mengharapkan dari embung ini, tapi kenyataannya memang tidak bisa difungsikan," Tutur warga setempat, Bambang saat di lokasi Embung, Rabu (04/03/2025).
Dengan adanya kerusakan ini, warga merasa dirugikan karena lahan pertanian pada saat musim kemarau sangat kekurangan air. Pada musim kemarau yang cukup panjang, banyak lahan pertanian gagal panen karena kekurangan air.
"Kemarin kita juga minta bantuan Air bersih, dikasih beberapa tangki saja masih kurang karena banyak warga yang membutuhkan. Jadi benar-benar saat kemarau kita butuh air untuk lahan pertanian," imbuhnya.
Bambang juga menyebut, mayoritas penduduk Desa Sidodadi ialah petani.Semestinya, embung dibangun untuk lahan pertanian, air bersih warga dan untuk wisata. Namun sampai saat ini belum bisa dimanfaatkan.
"Padahal harapan masyarakat bisa digunakan, karena masyarakat membutuhkan pasokan air, apalagi saat musim kemarau," tuturnya.
Bahwah Rehabilitasi Embung dan penampung air di Desa Sidodadi Kecamatan Lawang dikerjakan pada tahun 2024 dengan sumber dana DAU dengan nilai kontrak Rp, 198.625.840,95 dengan pelaksanaan 90 hari Kalender di menangkan CV Tiga Pilar Graha.
Sementara itu, Kepala Dinas (PUSDA) Pengairan Kabupaten Malang, Farid Habibah ketika di konfirmasi awak Media melalui Via Whasap hingga saat ini masih belum memberikan jawaban.
(din).